OLEH : PROF. DR. H. MIFTAH FARIDL
Seseorang bertanya kepada Nabi SAW.
Ya Rasulullah, Terangkan kepadaku apa yang paling berat dan apa yang paling ringan dalam beragama Islam ?
Nabi bersabda: “Yang paling ringan dalam beragama Islam ialah membaca syahadat, kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad adalah Rasulullah”.
Sedang yang paling berat adalah hidup jujur (dapat dipercaya). Sesungguhnya tidak ada agama bagi orang yang tidak jujur, bahkan tidak ada shalat, tidak ada zakat bagi mereka yang tidak jujur. HR. Ahmad Bazzar.
Kalau seseorang itu beriman mustinya ia yang jujur. Kalau tidak jujur berarti tidak beriman. Kalau orang rajin shalat mustinya juga jujur. Kalau tidak jujur berarti sia-sialah shalatnya. Kalau orang sudah berzakat mustinya ia juga jujur. Kalau tidak jujur berarti zakatnya tidak memberi dampak positif bagi dirinya.
Anas RA, berkata: Dalam hampir setiap khutbahnya Nabi SAW selalu berpesan tentang kejujuran, Beliau bersabda: “Tidak ada iman bagi orang yang tidak jujur. Tidak ada agama bagi orang yang tidak konsisiten memenuhi janji”. HR. Ahmad Bazzar Thobaroni. Shahabat Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Ciri orang munafiq itu ada tiga; bicara dusta, berjanji palsu dan kalau mendapat amanat hianat (tidak jujur) “.H.R. Bukhari.
Abdullah bin Utsman berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Ada empat sikap yang kalau ada pada diri seseorang, maka yang bersangkutan adalah munafiq tulen, yaitu kalau dapat amanat hianat (tidak jujur), kalau berkata bohong, kalau berjanji palsu, kalau bisnis licik”. HR. Bukhari Muslim.
Orang jujur itu disayangi Allah. Dan orang yang tidak jujur dimurkai Allah SWT. Kejujuran menjadi salah satu sifat utama para Nabi, salah satu ahlaq penting orang-orang yang salih.
Kejujuran adalah kunci keberkahan. Kalau kejujuran sudah hilang di tengah-tengah masyarakat, maka keberkahan pun akan hilang pula. Dan apabila keberkahan sudah hilang maka kehidupan menjadi kering, hampa tanpa ma’na; Kehidupan diwarnai dengan kegelisahan, kekhawatiran, ketakutan, kecemasan, kekecewaan, karena sulit mencari manusia yang jujur.